SBY Bisikkan Kata-kata Ini, Ibu Ani Merespon dengan...


Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan saat-saat terakhir mendampingi Ani Yudhoyono, istrinya, saat dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura.

SBY mengatakan, jelang kepergiaannya, Ani berada dalam kondisi tak sadarkan diri. Kondisi ini, kata SBY, karena Ani Yudhoyono dalam pengaruh obat bius.

" Dokter mengatakan itu sengaja ditidurkan dengan obat bius, sehingga secara logika tidak bisa mendengar lagi," kata SBY, di rumah duka, Minggu, 02 Juni 2019.

Meski demikian, SBY dan keluarga tetap membisikkan kata-kata testimoni, doa, dan harapan bagi Ani. Sebab, keluarga tahu, Ani sedang berjuang keras melawan kanker darah.

" Semua yang kami sampaikan, termasuk yang saya sampaikan, Ibu Ani membalasnya dengan air mata di sudut-sudut matanya," kata dia.

Bersatunya Air Mata Kami
 LANJUT HALAMAN 2
Bersatunya Air Mata Kami

SBY mengatakan, menangis saat mengelap air mata Ani. Di saat itulah, dia berdoa.

" Saya ambil kertas tisu saya bersihkan saya lap titik-titik air matanya yang menggenang. Tetapi air mata saya menetes di keningnya," ujar dia.

SBY mengatakan, sempat berdoa kepada Allah.

" Ya Tuhan inilah bersatunya air mata kami, air mata cinta, air mata kasih, air mata sayang," ucap dia.

SBY Cium Ani Yudhoyono Berulang Kali untuk Terakhir Kalinya
 LANJUT HALAMAN 3

SBY Cium Ani Yudhoyono Berulang Kali untuk Terakhir Kalinya

Ani Yudhoyono, mantan ibu negara Indonesia menghembuskan napas terakhir hari ini, Sabtu, 1 Juni 2019 di National University Hospital, Singapura sekitar pukul 11.50 waktu setempat. Di hari terakhirnya, Ibu Ani ditemani seluruh keluarga besarnya.

" Semua (keluarga besar) di sini," kata Hatta Rajasa di Komplek NUH mewakil keluarga besar Susilo Bambang Yudhoyono dalam pernyataannya kepada pers seperti ditayangkan sejumlah televisi.

Menurut Hatta, seluruh anggota keluarga SBY merasa kehilangan dengan sosok Ibu Ani. Namun dia memastikan putra dan menantu sudah ikhlas melepas kepergian Ibu Ani.

Rasa kehilangan yang sama juga dirasakan oleh presiden Indonesia keenam, SBY. Menurut Hatta, sebagai suami yang telah mendampingi selama 43 tahun terlihat rasa duka yang mendalam dari besarnya tersebut.

" Namun beliau ikhlas menerima takdir Allah," kata Hatta.

Tak Mau Terburu-buru
  LANJUT HALAMAN 4

Tak Mau Terburu-buru

Sementara Sekjen Parta Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan SBY yang tengah dalam kondisi duka masih tetap mempersiapkan proses pemakaman Ibu Ani dengan matang.

Menurut Hinca, rencananya anggota keluarga besar SBY dan Sarwo Edhi Wibowo akan kembali ke Tanah Air untuk mempersiapkan kedatangan jasad mendiang di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.

" Pak SBY juga tak mau terburu-buru dan disiapkan dengan matang," kata Hinca.

Diceritakan Hinca jika SBY sempat meminta satu hal saat Ibu Ani telah dimandikan dan dimasukkan ke peti jenazah.

" Dia ingin mencium berkali-kali. Dan tentulah itu kami siapkan," katanya.

Ditambahkannya jika kondisi anak dan menantun SBY telah ikhlas dengan kepergian Ani Yudhoyono. Namun diakui suasana kesedihan sangat terasa.

" Suasana itu, suasana mendalam," ujarnya.(Sah)

Unggahan Annisa Pohan Sebelum Bu Ani Wafat Jadi Sorotan
 LANJUT HALAMAN 5

Unggahan Annisa Pohan Sebelum Bu Ani Wafat Jadi Sorotan

Dream - Annisa Pohan mengunggah aktivitas Ani Yudhoyono saat menjalani perawatan di National University Hospital (NUH) Singapura. Dalam video tersebut, Ani sedang duduk dan menggerakkan kakinya di pedal.

"15 Mei 2019. Di sini Memo dalam kondisi yang paling baik dari 4 bulan di rumah sakit, karena hasil darahnya cukup bagus untuk keesokan harinya diperbolehkan keluar kamar sebentar untuk menghirup udara segar," kata Annisa, Sabtu, 2 Juni 2019.

Annisa mengatakan, kegiatan berolahraga ringan itu dilakukan di malam hari. Ani, kata Annisa, sangat semangat untuk dapat kembali berjalan.

"Terlihat mukanya sangat bahagia karena tidak sabar menyambut besok," ujar dia.

Maafkan Annisa...
 LANJUT HALAMAN 6

Maafkan Annisa...
Ani dalam video itu, tampak mengatakan gerakan memainkan pedal itu untuk melancarkan aliran darah. Sebab, selama menjalani perawatan kaki Ani tampak bengkak.

Ani menjalani aktivitas itu dengan penuh semangat.

Tapi, Annisa tidak menyangka tidak lama setelah itu kondisi Ani kembali turun.

" Ya Allah maafkan hamba kalau selama menjadi menantu Memo perilaku dan perkataan saya menyakiti hati Memo," ucap dia.

" Memo maafkan Annisa, Annisa merasa belum maksimal dalam merawat Memo, seharusnya Annisa bisa lebih baik lagi," kata dia.

Dokter Terawan Jelaskan Kondisi Ibu Ani Yudhoyono Sebelum Wafat
Dream - Terawan Agus Putranto, dokter kepresidenan yang ikut merawat Ibu Ani Yudhoyono di National University Hospital (NUH), menjelaskan kondisi terakhir almarhumah sebelum menghebuskan napas terahhir pukul 11.50 waktu Singapura.

" Kondisinya dalam tidak sadar. Memang ditidurkan karena gagal napas," ujar Terawan.

Dia melanjutkan Ibu Ani dipasangi respirator atau alat bantu napas sejak kemarin. Itu usaha-usaha untuk support beliau," kata Terawan.

Kondisi Ibu Ani Yudhoyono memang sempat membaik, namun tiba-tiba mengalami kemunduran. Kata dokter Terawan, itu karena memang dari perjalanan penyakitnya.

" Bukan (karena efek kemoteraphy). Itu semua perjalanan terapi dan penyakitnya," imbuh dia.

Jarang Disadari, 4 Gejala Kanker Darah Seperti yang Dialami Ani Yudhoyono
 LANJUT HALAMAN 7

Jarang Disadari, 4 Gejala Kanker Darah Seperti yang Dialami Ani Yudhoyono

Ani Yudhoyono, meninggal dunia pada Sabtu, 1 Juni 2019. Istri presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono itu meninggal di National University Hospital (NUH) karena kanker darah yang dideritanya.

Penyakit kanker darah disebut oleh Harvard Medical School sebagai salah satu dari lima kanker paling mematikan di dunia. Dilaporkan Express, kanker darah merupakan istilah yang merujuk pada serangan kanker yang memengaruhi kondisi darah, sumsum tulang, serta sistem limfatik.

Meski, gejala kanker darah seringkali tidak jelas, ada beberapa tanda umum yang menjadi pertanda kanker darah.

Berikut adalah empat di antaranya,

Anemia

Anemia menjadi salah satu gejala kanker darah. Kondisi ini disebabkan adanya kekurangan zat besi yang dapat muncul dengan sendirinya sebagai respons atas kekalahan akut dalam jangka waktu tertentu.

Berat Badan Turun Drastis
Berat badan seorang yang diduga memiliki kanker darah biasanya menurun drastis. Biasanya seorang yang diduga mengalami kanker darah itu memiliki lima persen.

Kondisi ini itu karena terjadinya pembelahan sel yang menghabiskan banyak energi. Sebagai konsekuensinya, berat badan menurun secara signifikan dalam waktu relatif singkat.


Tumbuh Benjolan
Benjolan di leher, ketiak atau selangkangan bisa menjadi tanda bahwa sel darahputih abnormal menumpuk di kelenjar getah bening. Benjolan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit namun menyebabkan ketidaknyamanan. Tapi, benjolan tersebut menekan ke dalam organ internal seperti paru-paru.

Memar

Rendahnya tingkat sel pembekuan darah dapat menyebabkan bintik-bintik merah seukuran pin pada kulit manusia, atau bisa juga memunculkan ruam ungu.

0 Response to "SBY Bisikkan Kata-kata Ini, Ibu Ani Merespon dengan..."

Post a Comment